Pengaruh Deskriptor Pembelian Terhadap Kebahagiaan Konsumen

Muhammad Ilham; Mahjudin Mahjudin; Dody Suhermawan; Enny Istanti

doi:10.30640/jmcbus.v1i4.1617

Authors

Muhammad Ilham Universitas Ciputra
Mahjudin Mahjudin Universitas Muhammadiyah Gresik
Dody Suhermawan Universitas 45 Surabaya
Enny Istanti Universitas Bhayangkara Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30640/jmcbus.v1i4.1617

Keywords:

Purchase Descriptors, Consumer Happiness, Consumer Choice, Materialism

Abstract

The research highlights the results of a multivariable study on the influence of purchase descriptors on consumer happiness. Using a well-established consumer decision-making paradigm, participants were randomly assigned to hypothetical scenarios in which purchase descriptors were experimentally manipulated. The variables consumer happiness, subjective well-being, consumer choice, and additional consumer attitudes were used as outcome variables. There is evidence that participants varied in terms of consumer happiness based on the specific purchase description conditions they were assigned. This research contributes to the scientific literature on consumer decision making by adding clarity to the role of important purchase-related variables on consumer happiness.

References

Aspinwall, LG, Staudinger, UM (2003). Psikologi kekuatan manusia: Pertanyaan mendasar dan arah masa depan untuk psikologi positif, Washington, DC: American Psychological Association.

Bhattacharjee, A., & Mogilner, C. (2014). Kebahagiaan dari pengalaman biasa dan luar biasa. Jurnal Riset Konsumen, 41, 1-17.

Caprariello, PA, & Reis, HT (2013). Melakukan, memiliki, atau berbagi? Menilai pengalaman dibandingkan harta benda bergantung pada keterlibatan orang lain, Journal of Personality and Social Psychology, 104, 199–215.

Carter, TJ, & Gliovich, T. (2012). Saya adalah apa yang saya lakukan, bukan apa yang saya miliki. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 102, 1304-1317.

Daengs, G. S. A., Istanti, E., Negoro, R. M. B. K., & Sanusi, R. (2020). The Aftermath of Management Action on Competitive Advantage Through Proccess Attributes at Food and Beverage Industries Export Import in Perak Harbor of Surabaya. International Journal Of Criminology and Sociologi, 9, 1418–1425

Dunn, EW, Gilbert, DT, & dan Wilson, TD (2011). Jika uang tidak membuat Anda bahagia, mungkin Anda tidak membelanjakannya dengan benar,Journal of Consumer Psychology, 21, 115–125.

Enny Istanti1), Bramastyo Kusumo2), I. N. (2020). IMPLEMENTASI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN PEMBELIAN BERULANG PADA PENJUALAN PRODUK GAMIS AFIFATHIN. Ekonomika 45, 8(1), 1–10

Iwa Soemantri, Asep et al. 2020. Entrepreneurship Orientation Strategy, Market Orientation And Its Effect On Business Performance In MSMEs. Jurnal EKSPEKTRA Unitomo Vol. IV No. 1, Hal. 1-10.

Kumala Dewi, Indri et al, 2022 Peningkatan Kinerja UMKM Melalui pengelolaan Keuangan,Jurnal Ekonomi Akuntansi , UNTAG Surabaya, Hal ; 23- 36

Kahneman, D., & Deaton, A. (2010). Pendapatan tinggi meningkatkan evaluasi kehidupan tetapi tidak kesejahteraan emosional, Proceedings of the National Academy of Sciences, 107, 16489–16493.

Mogilner, C., Aaker, J.& Kamvar, S. (2012). Bagaimana kebahagiaan mempengaruhi pilihan, Journal of Consumer Research, 39, 429–443.

Nicolao, L., Irwin, JR, & Goodman, JK (2009). Jurnal Riset Konsumen, Vol. 36, No.2, hal.188-198

Prihantoro, Kasih, Pramono, Budi et all. 2021. Tourism Village Government Program, Caractized By State Defence As The Economic Foundation Of National Defence, International Journal of Research and Innovation in Social Science (IJRISS), Vol. V, Issue V, Page 197-2001.

Rina Dewi, et al. 2020. Internal Factor Effects In Forming The Success Of Small Businesses. Jurnal SINERGI UNITOMO, Vol. 10 No. 1, Hal. 13-21

Raghunathan, R., & Irwin, JR (2001). Berjalan di treadmill produk hedonis: Kontras default dan asimilasi berbasis suasana hati dalam penilaian prediksi kebahagiaan dengan produk target, Journal of Consumer Research, 28, 355-368.

Seligman, MEP (2002). Kebahagiaan sejati: Menggunakan psikologi positif baru untuk mewujudkan potensi Anda untuk kepuasan jangka panjang, New York: Free Press.

Sussman, AB, & Alter, A. (2012). Pengecualiannya adalah aturannya: Meremehkan dan mengeluarkan uang berlebihan untuk pengeluaran luar biasa, Journal of Consumer Research, 39, 800–814.

Tully, S., Hershfield, H., & Meyvis, T. (2015). Mencari kesenangan abadi dengan uang terbatas: Kendala keuangan meningkatkan preferensi terhadap barang-barang materi dibandingkan pengalaman. Jurnal Riset Konsumen, 42, 59-75.

Van Boven, L., & Gilovich, T. (2003). Untuk melakukan atau memiliki? Itulah pertanyaannya. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 85, 1193-1202.