Modal Ekonomi Dan Modal Sosial Tradisi Turun Mandi Bayi Di Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi

Authors

  • Meci Indrayani Univesitas Riau
  • Achmad Hidir Univesitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.30640/dewantara.v2i1.666

Keywords:

Tradisi, Turun Mandi Bayi, Masyarakat

Abstract

Tradisi Turun Mandi Bayi Di Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi ini merupakan sebuah bentuk perayaan atas kelahiran seorang anak sekaligus bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, sebelumnya ibu dan sang bayi tidak boleh keluar rumah dengan mengadakan turun mandi ini ibu dan bayi tersebut bisa keluar rumah dengan bebas. Rumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah modal ekonomi didalam tradisi Tradisi Turun Mandi Bayi Di Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar Kabupaten KuantanSingingi. Informan dari penelitian ini berjumlah 7 orang dimana informan ini terdiri dari pemangku adat, pemimpin Turun Mandi Bayi, dan masyarakat yang pernah melaksanakan tradisi Turun Mandi Bayi. Penelitan menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Teknik dalam penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan adalah teori modal ekonomi dan modal sosial yang dikemukakan oleh Putnam yang terdiri dari jaringan, norma, kepercayaan. Hasil dari penelitian bahwa modal ekonomi dan modal sosial sangat penting dalam pelaksanaan tradisi Tradisi Turun Mandi Bayi pada masyarakat Pulau Mungkur. Modal ekonomi dan modal sosial sangat penting yaitu dengan adanya modal ekonomi dan modal sosial dalam pelaksanaan Turun Mandi Bayi Di Desa Pulau Mungkur  dapat dilaksanakan karena didalam tradisi Turun Mandi Bayi memerlukan modal ekonomi yaitu untuk membeli persyaratan Turun Mandi Bayi, dan modal sosial juga sangat penting dalam tradisi Turun Mandi Bayi.

References

Restu Aditiya, “ Tradisi Mandi Safar di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkap Barat Kabupaten Lingga Kepulauan Riau.,” JOM FISIP Vol. 2 No.2 Oktober 2015

Rofina Istiqamah Nasution. “Makna Simbolik Tradisi Upah-Upah Tondi Batak Mandailing di Kota Pekan Baru”. JOM FISIP VOL.3 NO.2- Oktober 2016.

Ria Febriana. “Perubahan Sosial Pada Tradisi Turun Mandi Bayi Di Desa Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi.” JOM FISIP. Vol. 4 No. 2- Oktober 2017.

Gusra Rianti. “Makna Simbolik Tradisi Perahu Bagandung Sebagai Kearifan Lokal Di Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau.” JOM FISIP Vol.1 No. 2- Oktober 2014

Zainal Hakim dan Achmad Hidir, “Tradisi Mandi Mayang Masyarakat Banjar Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir,” JOM FISIP Vol 6, no. 2 (2015).

RMZ Lawang, Kapital Sosial Dalam Prespektif Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Fisip UI Press, 2005), 86.

Suyanto, Bagong, dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), 72.

R.D Putnam, The Strange Disappearance Of Civil America ( New York: The American Prospect, 1996), 56

Lexy J. Moleong , Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: ( PT Remaja Rosdakarya, 2000), 112

Lubis, Yusuf Akhyar, Postmodernisme Teori Dan Metode ( PT Raja Granfindo Perasda, 2014), 121,124

Ariani, Wahyu, Hubungan Industrial. (Yogyakarta: Clafonso. 2010), 30

Downloads

Published

2023-02-20

How to Cite

Meci Indrayani, & Achmad Hidir. (2023). Modal Ekonomi Dan Modal Sosial Tradisi Turun Mandi Bayi Di Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 2(1), 94–102. https://doi.org/10.30640/dewantara.v2i1.666